Skip to main content

Bahasa Cinta

Are We Speak a Different Language?

Komunikasi merupakan hal yang penting dalam menjalin hubungan sesama manusia. Seandainya kita tidak ingin capek – capek berkomunikasi dengan orang lain, tentu saja kita tidak akan menjadi bagian dari kehidupan ini. Sendirian saja lah yaaaa XD Nah, agar komunikasi tersampaikan dengan baik maka kita harus memerhatikan faktor bahasa. Saya ingin memberi kiasan seperti ini

Misalnya saja apabila kita mengobrol dengan orang yang berbahasa Perancis menggunakan Bahasa Indonesia, akankah lawan bicara kita mengerti dengan kata – kata kita? Kata – kata saja tidak dimengerti, apalagi maksud dari kata – kata tersebut. Ketika kita mengatakan “Siapa nama Anda?”, mungkin dia akan menjawab “Je ne comprends pas!”. Hah, dia ngomong apa sih? Mungkin kita akan mengulang – ulang pertanyaan kita dan berharap ia memberi tahu namanya. Tentu saja ia juga akan mengulang – ulang jawabannya dan mungkin akhirnya pergi karena kesal berbicara dengan kita. Hoho

Jadi siapa yang salah, kita atau dia? Kita salah karena menggunakan Bahasa Indonesia atau dia yang salah karena menggunakan Bahasa Perancis? Kita yang salah karena memaksa dia mengerti maksud dari perkataan kita atau dia yang salah karena tidak mau mengerti pertanyaan kita? 

Baru – baru ini ada hal yang menarik perhatian saya berkaitan dengan masalah “bahasa” tersebut. Namun bukan mengenai Bahasa Indonesia atau Perancis seperti yang saya sampaikan pada kiasan di atas, tetapi mengenai bahasa yang lebih abstrak yaitu “Bahasa Cinta” (elaaaaah :D). Bahasa cinta atau love language berdasarkan Dr. Chapmann dalam bukunya yang berjudul The 5 Love Languages: The Secret to Love that Lasts merupakan “bahasa” yang kita gunakan untuk mengekspresikan perasaan sayang kita kepada orang lain. Hal ini berlaku dalam hubungan sesama manusia secara umum, namun lebih sering dikaitkan pada romantic relationship

Saya dulu selalu merasa dan menganggap bahwa rasa sayang itu harus diekspresikan seperti yang saya lakukan. I’m a type of person who wear my heart on my sleeve. Saya selalu ekspresif, terutama lewat kata – kata, dalam menunjukkan perasaan saya. Saya juga senang sekali menghabiskan waktu bersama dengan mengobrol tentang banyak hal –dan cenderung tidak menyukai adanya distraksi, seperti suara musik yang terlalu keras atau ketika partner saya sering mengecek smartphone-nya. Oleh karena itu ketika partner saya tidak melakukan hal – hal exactly seperti yang saya harapkan, saya cenderung merasa bahwa ia tidak menyayangi saya. Huhuhu. Kalau dia sayang, harusnya dia bilang dong sama saya yang jelas (eaaaa XD). 

Tetapi Dr. Chapmann berpendapat bahwa manusia berbicara bahasa cinta yang berbeda – beda. Ada lima bahasa cinta yang umum digunakan yaitu words of affirmation, quality time, receiving gifts, acts of service dan physical touch. Kita bisa saja sangat dominan pada satu karakter, gabungan dari beberapa karakter atau bahkan semuanya. Kita bisa mengikuti kuis ini untuk mengetahui bahasa cinta yang secara umum kita gunakan. 

Dengan adanya pengetahuan ini kita dapat sedikit relax dan memahami bahwa orang mengekspresikan rasa sayang dengan berbeda – beda. Jadi kalau dia pendiam, tidak suka ngobrol apalagi nge-gombal (yang padahal saya suka sih digombalin sama kamu XD) maka bukan berarti dia tidak sayang. Siapa tau dia berbicara bahasa yang berbeda? Asal bukan bahasa planet yaaaa~. Kita juga bisa saling mempelajari apa sebenarnya bahasa yang digunakan partner kita. Kita bisa mengingat – ngingat apa yang sering ia keluhkan atau apa yang paling ia hargai? Apakah ia sering kesal kalau kita lupa menelponnya? Atau dia merasa sangat senang ketika kita menghabiskan waktu bersama? 

Apa bahasa cintamu? Ada pengalaman yang menarik berkenaan dengan hal ini? I really want to hear from you! Bagi pengalamanmu dengan meninggalkan komentar, atau kita bisa mengobrol langsung via facebook^^



Comments

  1. suatu ketika saya pernah memakainya (bahasa cinta?) dalam bentuk yang paling sederhana, ketika saya bersamanya di Braga dan,,,Jogja.
    Hanya saja bahasa kita tidak sama, begitu juga dengan rasa, beda. :p :D

    ReplyDelete
  2. hoho apa tuh bahasa cinta dalam bentuk paling sederhana?
    haha iya, mungkin sebelum bicara bahasa ada yang harus diperhatikan terlebih dahulu :D

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

opini : lagu Opo Aku Iki - Soimah

Miko Fajar Bramantyo

Lirik Lagu Merapi lan Merbabu - Anik Sunyahni